SEKAPUR SIRIH KECAMATAN KELUANG - BERBAGI SUKSES

Tuesday, 30 April 2024

SEKAPUR SIRIH KECAMATAN KELUANG

Karya: Ahmad Suryadi, S.Pd

1.   Asal usul

Keluang. Keluang adalah sebuah wilayah Kecamatan yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Musi Banyuasin. Secara kultural, masyarakat kecamatan Keluang terdiri dari banyak Etnis suku seperti Etnis suku Palembang, suku Sekayu, suku Jawa, suku Sunda dan suku Madura. Semua suku-suku tersebut tersebar ke 13 desa dan kelurahan yang hidup saling membaur dan harmonis.

Jika dilihat dari asal usul nama Keluang menurut beberapa penuturan masyarakat, pelaku sejarah, maupun tokoh masyarakat sekitar menyebutkan bahwa Keluang diambil dari nama hewan kluang atau Kalong. Nama tersebut diambil karena di daerah ini pada zaman dahulu banyak sekali hidup hewan tersebut. Tidak mengherankan jika waktu itu banyak Kalong hidup disana karena memang pada waktu itu pohon-pohon besar masih banyak tumbuh, sumber makanan mereka masih ada dan tercukupi.

2.   Karakteristik wilayah

Sebagian wilayah Keluang merupakan dataran rendah meskipun ada wilayah yang termasuk persawahan. Di Kecamatan Keluang terdapat 13 desa diantaranya: Karya Maju, Sumber Agung, Mekar Jaya, Tegal Mulyo, Mulyo Asih, Sidorejo, Cipta Praja, Mekar Sari, Loka Jaya, Dawas, Tenggaro, Sri Damai, Tanjung Dalam dan Kelurahan Keluang.

Jika dilihat dari mata pencaharian sebagian besar masyarakat Keluang adalah sebagai petani, baik petani sawit maupun petani karet. Hal tersebut didukung oleh wilayah yang subur untuk ditanami sawit dan karet.

Sebenarnya wilayah pemukiman di Keluang bisa dibedakan menjadi dua, wilayah penduduk asli dan wilayah penduduk transmigrasi. Desa-desa seperti Keluang, Dawas, Tanjung Dalam, Sridamai merupakan wilayah pemukiman asli. Sedangkan desa-desa seperti Karya Maju, Sumber Agung, Mekar Jaya, Tegal Mulyo, Mulyo Asih, Sidorejo, Cipta Praja, Mekar Sari, Loka Jaya merupakan desa yang muncul karena adanya program transmigrasi zaman Presiden Suharto. Hingga saat ini desa-desa di Kecamatan Keluang semakin berkembang kearah yang positif.

Desa-desa yang ada di Kecamatan Keluang dihubungkan oleh jalan penghubung antar desa. Sebagian besar akses jalan antar desa sudah dilapisi aspal meskipun masih ada beberapa desa yang masih berupa tanah biasa.

Wilayah administrasi Kecamatan Keluang bisa dikatakan berada di  daerah pedalaman yang jauh dari akses jalan raya maupun pusat pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin. Karena jika dilihat dari akses jalan menuju ibukota Kabupaten harus menempuh jarak kurang lebih 50 km. Sedangkan akses menuju ke Jalan raya Propinsi harus menempuh jarak Sekitar 35 km.

Ada beberapa  fakta menarik tentang wilayah Keluang antara lain: 1). Keluang merupakan salah satu daerah yang cukup tua di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. 2). Banyaknya sumber daya minyak bumi yang ada di keluang. 3). Pembuatan jalan pintas untuk menjaga keamanan.

Namun fakta yang hanya kita bahas adalah pembuatan jalan pintas untuk menjaga keamanan. Menurut penulis ini fakta yang sangat menarik karena penulis mendapatkan penuturannya langsung dari salah satu tokoh masyarakat Keluang yaitu: Andriyadi, S.IP,. M.Si. beliau menuturkan bahwa, sebenarnya jalan akses utama kecamatan Keluang jika ingin bepergian harus melewati daerah yang namanya Supat atau sekarang lebih terkenal dengan sebutan Seratus Lapan. Namun karena sering terjadinya gangguan keamanan saat dijalan seperti todongan, penjarahan, dan pemblokiran jalan maka pemerintah setempat mengupayakan untuk membuat jalan alternatif lain yang lebih aman. Maka terciptalah jalan alternatif baru yang menghubungkan wilayah keluang menuju Simpang Siku sejauh kurang lebih 35 km. Jika kita amati lebih jauh, jalan yang dibuat itu mengikuti kontur tanah  yang ada. Jalan itu dibuat mengikuti area lereng yang kemudian dibuka menjadi jalan. Hipotesa ini penulis pakai karena sudah melakukan secara langsung di lapangan. Dan hasilnya memang benar jalan dari simpang 3 Tugu Kalong sampai Simpang Siku Sungai Lilin jika diperhatikan di sisi kanan dan kiri jalan tersebut adalah berupa lereng. Fakta itulah yang penulis pakai untuk memperkuat hipotesa ini.

3.   Sumber daya alam wilayah Kecamatan Keluang

Pada awal tahun 2012 muncul sebuah fenomena di keluang yaitu Illegal Drilling atau tambang minyak ilegal yang dilakukan oleh warga. Jauh sebelum adanya tambang minyak ilegal Keluang sudah terkenal dengan hasil minyaknya. Namun proses penambangan minyak tidak aktif lagi hingga pada akhirnya ada beberapa warga yang melakukan penambangan secara ilegal dan berhasil. Keberhasil atas penambangan yang dilakukan menarik orang-orang untuk berbondong-bondong ikut ambil bagian melakukan penambangan. Karena hasilnya pun ternyata juga menggiurkan.

Penghasilan masyarakat keluang sebagian besar adalah dari sektor pertanian kelapa sawit dan karet. Perkebunan kelapa sawit dan karet terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat keluang. Pertumbuhan ekonomi tumbuh dengan signifikan dari dua pertanian tersebut. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari beberapa indikator salah satu diantaranya adalah barang yang dikonsumi masyarakat seperti kendaraan motor, mobil dan rumah mewah. 

4.   Kehidupan sosial

Kehidupan sosial masyarakat keluang bersifat majemuk. Hubungan bermasyarakat pun tentram dan harmonis tidak pernah terjadi pertentangan yang berawal dari perbedaan suku. Semua etnis suku yang ada di Keluang selalu membaur dengan suku lain dan saling membangun daerahnya untuk lebih baik.

Kami bersyukur di daerah Keluang tidak pernah terjadi konflik yang timbul karena pertentang antar suku. Semua suku yang ada di Keluang hidup saling berdampingan dan harmonis.

5.   Situs Sejarah di Keluang

1)   Lapangan Terbang

Keberadaan bekas lapangan terbang di Kecamatan Keluang benar adanya. Buktinya pun masih ada sampai sekarang hanya saja kondisinya tidak terawat. Ya menang lapangan terbang tersebut dulunya hanya berupa tanah biasa tidak berlapis aspal. Konon katanya, lapangan terbang ini dulunya dipakai untuk mobilitas para pejabat Belanda maupun pekerja di keluang. Hingga tahun 90an sampai tahun 2000an masih dapat dijumpai aktivitas lalu lalang pesawat kecil di lapang terbang Keluang.

2)   Gues house

Dalam pelafalan masyarakat Keluang kata Gues House sering dilafalkan gasaous atau sungai gasaous. Namun sebenarnya lafal gasaous berasal dari bahasa Inggris yaitu Gues House yang memiliki makna rumah singgah atau rumah dinas. Pada zaman Belanda kemungkinan kawasan ini dijadikan sebagai rumah singgah oleh para orang-orang belanda ketika sedang berkunjung atau bekerja di Keluang. Kawasan ini sekarang dijadikan sebagai rumah dinas Camat Keluang. Tak jauh dari rumah dinas tersebut terdapat danau kecil yang diberi sebutan oleh masyarakat sekitar sebagai danau gasaous. Sampai sekarang semua situs tersebut masih ada.

3)   Makam cina

Keberadaan makam Cina di Keluang dapat memberikan gambaran kehidupan masyarakat Keluang zaman dulu. Makam ini terletak di daerah Pal 12 dekat kantor PDAM Keluang. Kondisinya sekarang tidak terawat dipenuhi dengan semak belukar. Keberadaan orang-orang cina di Keluang pada zaman dulu diyakini mereka datang sebagai pekerja maupun sebagai pedagang. Sedikit cerita dari penulis, dulu waktu penulis masih sekolah tingkat SMA masih dapat melihat seorang pedagang etnis Cina di Keluang, namanya pak Ahoi. Pak Ahoi ini bisa dibilang tokonya sangat terkenal di Keluang karena tokonya barang yang dijual sangat lengkap, hampir semua kebutuhan masyarakat pada waktu itu ada di toko  Pak Ahoi. Namun sekarang tokonya sudah tutup entah kenapa. Hanya sisa bangunannya saja. Toko pak Ahoi berlokasi di Jalan Pasar Lama Keluang.

Comments


EmoticonEmoticon