Karya: Ahmad Suryadi, S.Pd
1.
Asal
usul
Keluang. Keluang adalah sebuah
wilayah Kecamatan yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Musi
Banyuasin. Secara kultural, masyarakat kecamatan Keluang terdiri dari banyak
Etnis suku seperti Etnis suku Palembang, suku Sekayu, suku Jawa, suku Sunda dan
suku Madura. Semua suku-suku tersebut tersebar ke 13 desa dan kelurahan yang
hidup saling membaur dan harmonis.
Jika dilihat dari asal usul nama Keluang menurut beberapa penuturan masyarakat, pelaku sejarah, maupun tokoh masyarakat sekitar menyebutkan bahwa Keluang diambil dari nama hewan kluang atau Kalong. Nama tersebut diambil karena di daerah ini pada zaman dahulu banyak sekali hidup hewan tersebut. Tidak mengherankan jika waktu itu banyak Kalong hidup disana karena memang pada waktu itu pohon-pohon besar masih banyak tumbuh, sumber makanan mereka masih ada dan tercukupi.
2.
Karakteristik
wilayah
Sebagian wilayah Keluang merupakan
dataran rendah meskipun ada wilayah yang termasuk persawahan. Di Kecamatan
Keluang terdapat 13 desa diantaranya: Karya Maju, Sumber Agung, Mekar Jaya,
Tegal Mulyo, Mulyo Asih, Sidorejo, Cipta Praja, Mekar Sari, Loka Jaya, Dawas,
Tenggaro, Sri Damai, Tanjung Dalam dan Kelurahan Keluang.
Jika dilihat dari mata pencaharian
sebagian besar masyarakat Keluang adalah sebagai petani, baik petani sawit
maupun petani karet. Hal tersebut didukung oleh wilayah yang subur untuk
ditanami sawit dan karet.
Sebenarnya wilayah pemukiman di
Keluang bisa dibedakan menjadi dua, wilayah penduduk asli dan wilayah penduduk
transmigrasi. Desa-desa seperti Keluang, Dawas, Tanjung Dalam, Sridamai
merupakan wilayah pemukiman asli. Sedangkan desa-desa seperti Karya Maju,
Sumber Agung, Mekar Jaya, Tegal Mulyo, Mulyo Asih, Sidorejo, Cipta Praja, Mekar
Sari, Loka Jaya merupakan desa yang muncul karena adanya program transmigrasi
zaman Presiden Suharto. Hingga saat ini desa-desa di Kecamatan Keluang semakin
berkembang kearah yang positif.
Desa-desa yang ada di Kecamatan
Keluang dihubungkan oleh jalan penghubung antar desa. Sebagian besar akses
jalan antar desa sudah dilapisi aspal meskipun masih ada beberapa desa yang
masih berupa tanah biasa.
Wilayah administrasi Kecamatan
Keluang bisa dikatakan berada di daerah
pedalaman yang jauh dari akses jalan raya maupun pusat pemerintahan Kabupaten
Musi Banyuasin. Karena jika dilihat dari akses jalan menuju ibukota Kabupaten
harus menempuh jarak kurang lebih 50 km. Sedangkan akses menuju ke Jalan raya
Propinsi harus menempuh jarak Sekitar 35 km.
Ada beberapa fakta menarik tentang wilayah Keluang antara
lain: 1). Keluang merupakan salah satu daerah yang cukup tua di wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin. 2). Banyaknya sumber daya minyak bumi yang ada di
keluang. 3). Pembuatan jalan pintas untuk menjaga keamanan.
Namun fakta yang hanya kita bahas
adalah pembuatan jalan pintas untuk menjaga keamanan. Menurut penulis ini fakta
yang sangat menarik karena penulis mendapatkan penuturannya langsung dari salah
satu tokoh masyarakat Keluang yaitu: Andriyadi, S.IP,. M.Si. beliau menuturkan
bahwa, sebenarnya jalan akses utama kecamatan Keluang jika ingin bepergian
harus melewati daerah yang namanya Supat
atau sekarang lebih terkenal dengan sebutan Seratus
Lapan. Namun karena sering terjadinya gangguan keamanan saat dijalan
seperti todongan, penjarahan, dan
pemblokiran jalan maka pemerintah setempat mengupayakan untuk membuat jalan
alternatif lain yang lebih aman. Maka terciptalah jalan alternatif baru yang
menghubungkan wilayah keluang menuju Simpang Siku sejauh kurang lebih 35 km.
Jika kita amati lebih jauh, jalan yang dibuat itu mengikuti kontur tanah yang ada. Jalan itu dibuat mengikuti area
lereng yang kemudian dibuka menjadi jalan. Hipotesa ini penulis pakai karena
sudah melakukan secara langsung di lapangan. Dan hasilnya memang benar jalan
dari simpang 3 Tugu Kalong sampai Simpang Siku Sungai Lilin jika diperhatikan
di sisi kanan dan kiri jalan tersebut adalah berupa lereng. Fakta itulah yang
penulis pakai untuk memperkuat hipotesa ini.
3.
Sumber
daya alam wilayah Kecamatan Keluang
Pada awal tahun 2012 muncul sebuah
fenomena di keluang yaitu Illegal
Drilling atau tambang minyak ilegal yang dilakukan oleh warga. Jauh sebelum
adanya tambang minyak ilegal Keluang sudah terkenal dengan hasil minyaknya. Namun
proses penambangan minyak tidak aktif lagi hingga pada akhirnya ada beberapa
warga yang melakukan penambangan secara ilegal dan berhasil. Keberhasil atas
penambangan yang dilakukan menarik orang-orang untuk berbondong-bondong ikut
ambil bagian melakukan penambangan. Karena hasilnya pun ternyata juga
menggiurkan.
Penghasilan masyarakat keluang sebagian besar adalah dari sektor pertanian kelapa sawit dan karet. Perkebunan kelapa sawit dan karet terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat keluang. Pertumbuhan ekonomi tumbuh dengan signifikan dari dua pertanian tersebut. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari beberapa indikator salah satu diantaranya adalah barang yang dikonsumi masyarakat seperti kendaraan motor, mobil dan rumah mewah.
4.
Kehidupan
sosial
Kehidupan sosial masyarakat keluang
bersifat majemuk. Hubungan bermasyarakat pun tentram dan harmonis tidak pernah
terjadi pertentangan yang berawal dari perbedaan suku. Semua etnis suku yang
ada di Keluang selalu membaur dengan suku lain dan saling membangun daerahnya
untuk lebih baik.
Kami bersyukur di daerah Keluang
tidak pernah terjadi konflik yang timbul karena pertentang antar suku. Semua
suku yang ada di Keluang hidup saling berdampingan dan harmonis.
5.
Situs
Sejarah di Keluang
1) Lapangan Terbang
Keberadaan
bekas lapangan terbang di Kecamatan Keluang benar adanya. Buktinya pun masih
ada sampai sekarang hanya saja kondisinya tidak terawat. Ya menang lapangan
terbang tersebut dulunya hanya berupa tanah biasa tidak berlapis aspal. Konon
katanya, lapangan terbang ini dulunya dipakai untuk mobilitas para pejabat
Belanda maupun pekerja di keluang. Hingga tahun 90an sampai tahun 2000an masih
dapat dijumpai aktivitas lalu lalang pesawat kecil di lapang terbang Keluang.
2) Gues house
Dalam
pelafalan masyarakat Keluang kata Gues House sering dilafalkan gasaous atau sungai gasaous. Namun sebenarnya lafal gasaous
berasal dari bahasa Inggris yaitu Gues House yang memiliki makna rumah
singgah atau rumah dinas. Pada zaman Belanda kemungkinan kawasan ini dijadikan
sebagai rumah singgah oleh para orang-orang belanda ketika sedang berkunjung
atau bekerja di Keluang. Kawasan ini sekarang dijadikan sebagai rumah dinas
Camat Keluang. Tak jauh dari rumah dinas tersebut terdapat danau kecil yang
diberi sebutan oleh masyarakat sekitar sebagai danau gasaous. Sampai sekarang semua situs tersebut masih ada.
3) Makam cina
Keberadaan
makam Cina di Keluang dapat memberikan gambaran kehidupan masyarakat Keluang
zaman dulu. Makam ini terletak di daerah Pal 12 dekat kantor PDAM Keluang.
Kondisinya sekarang tidak terawat dipenuhi dengan semak belukar. Keberadaan
orang-orang cina di Keluang pada zaman dulu diyakini mereka datang sebagai
pekerja maupun sebagai pedagang. Sedikit cerita dari penulis, dulu waktu penulis
masih sekolah tingkat SMA masih dapat melihat seorang pedagang etnis Cina di
Keluang, namanya pak Ahoi. Pak Ahoi ini bisa dibilang tokonya sangat terkenal
di Keluang karena tokonya barang yang dijual sangat lengkap, hampir semua
kebutuhan masyarakat pada waktu itu ada di toko
Pak Ahoi. Namun sekarang tokonya sudah tutup entah kenapa. Hanya sisa
bangunannya saja. Toko pak Ahoi berlokasi di Jalan Pasar Lama Keluang.